Laporan akhir adder non inverting
2. Prinsip Kerja
[Kembali]
Pada operasi adder/penjumlahan sinyal secara non inverting, input yang berada pada V1 dan V2, di hubungkan dengan hambatan yaitu R1,R2 dengan besar masing-masing resistor 10k. Setelah di hubungkan dengan hambatan, lalu di hubungkan dengan masukan positif pada op-amp. Besarnya penjumlahan sinyal masukan tersebut bernilai positif karena penguat operasional dioperasikan pada mode non membalik (non inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan 1 + RA/RB dan tegangan input masing-masing (V1,V2). Hasil keluaran pada rangkaian didapatkan 8 V dengan input V1 = V2 = 4 V. Hasil ini sebanding dengan rumus matematis yang telah diturunkan, yaitu Vout = (1+RA/RB) x (V1+V2/2) yaitu 8
3. Video percobaan [Kembali]
4. Analisa [Kembali]
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
jawab:Dapat kita peroleh dari hasil percobaan. Dalam per-cobaan Op-Amp Adder, kami memperoleh data seperti pada jurnal . Data tersebut menunjukan bahwa besarnya tegangan output merupakan hasil pen- jumlahan dari sinyal input 1 dan sinyal input 2. Penjumlahan kedua sinyalinput tersebut dilakukan karena keduanya dihubungkan secara seri terhadapOp-Amp negatif. Untuk lebih menyakinkan, maka percobaan ini dilakukan empat kali pengambilan data dengan memvariasikan tegangan input 1 dantegangan input 2, dan hasilnya ternyata memang merupakan penjumlahandari sinyal input 1 dan sinyal input 2 tetapi memiliki nilai yang negatif hal iniberdasarkan pada persamaan 1. Tanda negatif tersebut menunjukan bahwasinyal tegangan output memiliki beda fase dengan sinyal tegangan inputyaitu sebesar 180 derajat, hal ini sama seperti pada penguat Op-Amp In-verting/pembalik.
2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan
Jawab:Dapat kita peroleh dari hasil percobaan ini. Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting diatas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri)
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika, karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av) sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan.
Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya
Jawab: PERHITUNGAN:
NON INVERTING ADDER
*Av = (Rf/Rin) + 1 Rf = 20kohm Rin = 10kohm
= (20/10) + 1
= 3
*Vo = Av ((V1 + V2)/2)
1. V1 = -2V, V2 = 1V, R1 = 10k, R2 = 10k
Vo1 = 3 ((-2 + 1)/2)
= -1,5 V
2. V1 = -1V, V2 = 2V
Vo2 = 3 ((-1 + 2)/2)
= 1,5V
3. V1 = 1V, V2 = 3V
Vo3 = 3 ((1 +2)/2)
= 4,5V
4. V1 = 2V, V2 = 4V
Vo4 = 3 ((2 + 4)/2)
= 9V
Dari perhitungan diperoleh perbedaan dengan yang terukur pada saat percobaan. Ini terjadi karena tegangan input yang diinputkan nilai tidak benar-benar tepat dan juga dipengaruhi oleh variabel dari sinyal input yang tidak konstan dan selalu berubah serta juga dipengaruhi oleh sinyal input yang tidak sesuai atau tidak sampai pada sinyal input yang ingin diujikan sehingga terjadi perbedaan antara nilai perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan.
6. Link download [Kembali]
Download Video percobaan disini
Download Video Penjelasan disini
Komentar
Posting Komentar